Pok, Pek, Prak: Kolaborasi untuk Keberlanjutan Citarum Harum
GOVERNMENT


FGD yang diinisiasi oleh BBWS Citarum bekerja sama dengan Universitas Pasundan pada 13 Juli 2023 bertujuan mendorong peran perguruan tinggi dalam keberlanjutan program Citarum Harum. Jawa Barat, dengan 557 perguruan tinggi, memiliki potensi besar melalui keahlian dosen, ragam disiplin ilmu, dan program pengabdian masyarakat yang dapat dioptimalkan.
Istilah Sunda Pok, Pek, Prak, yang bermakna Ucapan, Bahan Garapan, dan Pelaksanaan Nyata, menjadi filosofi penting yang lahir dari FGD ini, sebagai komitmen untuk melestarikan Citarum.
Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo, Wakil Ketua Satgas Bidang Pemulihan Ekologi, menyerukan kolaborasi pentahelix—akademisi, pemerintah, bisnis, media, dan masyarakat—untuk inovasi nyata dalam solusi permasalahan Citarum. Menurutnya, sungai ini tidak hanya menjadi proyek fisik tetapi juga simbol kearifan lokal yang harus dijaga sebagai laboratorium alam dan tempat pengabdian masyarakat.
Rektor Universitas Pasundan, Prof. Dr. Eddy Jusuf, menyatakan komitmen perguruan tinggi Jawa Barat dalam mendukung program Citarum Harum. Sejak 2013, UNPAS melalui Desa Binaan Cibeureum Kertasari, Sektor I Citarum, telah melakukan berbagai kegiatan seperti pelatihan pengelolaan sampah, penanaman 100.000 pohon alpukat, dan program pemberdayaan UMKM.
Kolaborasi ini membuktikan bahwa akademisi memiliki potensi besar untuk melengkapi kebijakan pemerintah melalui inovasi. Sinergi ini penting untuk menjawab tantangan ego sektoral dan meningkatkan efektivitas program nasional.
Dengan strategi pentahelix, Citarum telah menunjukkan transformasi dari sungai terkotor menjadi sumber kehidupan yang berkelanjutan. Filosofi Sunda "Serendek Saigel, Sabobot Sapihenean"—satu hati, satu misi, satu strategi—menjadi landasan bersama untuk menjaga agar Citarum tetap harum bagi generasi mendatang.